Pages

Powered By Blogger

Sunday, October 28, 2012

Memahami Diri Pribadi dalam Komunikasi



Dosen : Rifqi Muflih, S.Sos


Diri pribadi adl ukuran /kualitas yg memungkinkan seseorang untuk dianggap/ dikenali sbg individu yg berbeda dg individu lainnya.
Kualitas yg membuat seseorang itu khas, tumbuh dan berkembang mel interaksi sosial yi berk’si dg orang lain
Pengalaman dan kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia (kesadaran thd apa yg sedang dan telah terjadi pd diri pribadinya, kesadaran thd diri pribadi pd dasarnya adl prosese persepsi yg ditujukan kpd dirinya sendiri 
Persepsi 
Pada abad 19 ilmuwan beranggapan apa yg ditangkap panca indera adl sesuatu yg akurat dan nyata. Tapi mengapa seseorang biasanya punya kesan yg berbeda mengenai lingkungannya? Ternyata apa yg kita amati dipengaruhi oleh citra retina mata dan terutama oleh kondisi pikiran.  Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu maka semakin sering mereka berkomunikasi.

Persepsi menurut Fisher
interpretasi thd berbagai sensasi (penginderaan) sbg representasi dari obyek2 eksternal.
Interpretasi dan pemberian makna thd orang / objek tertentu
Pengetahuan ttg apa yg dpt ditangkap oleh    indera
Sarana yg memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita

Syarat terjadinya persepsi :

1. adanya obyek eksternal untuk dpt ditangkap oleh indera kita (nyata/kurang nyata, mis : persepsi ttg diri tapi keberadaanya dpt kita rasakan)

2. adanya informasi untuk diinterpretasikan informasi adl segala sesuatu yg diperoleh melalui sensasi/indra yg kita miliki 
3. sifat representatif dari penginderaan tdk mengartikan secara langsung tapi mengartikan makna dari informasi yang kita anggap mewakili objek persepsi tsb

Persepsi manusia terbagi dua :
1. Persepsi thd obyek : melalui lambang2 fisik, menanggapi sifat luar,tidak bereaksi/ statis.
2.  Persepsi thd manusia : melalui lambang2 verbal dan non verbal,    menanggapi sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dsb), beraksi/dinamis dpt berubah dari waktu ke waktu, lebih cepat daripada perspsi thd objek

Persepsi thd lingkungan fisik :
Penilaian thd bulan
Amerika utara=melihat pria dibulan
Indian Amerika=melihat kelinci
Cina=melihat wanita yg meninggalkan suaminya
Samoa=wanita yg sedang menangis
Sunda=melihat nenek mereka (nini anteh)

Persepsi sosial :
proses menangkap arti objek2 sosial dan kejadian2 yg kita alami dalam lingkungan kita.
Manusia bersifat emosional shg penilaian thd mereka mengandung resiko.
Latar belakang pengalaman, budaya dan suasana psikologis yg berbeda membuat persepsi kita juga berbeda

Faktor2 yg Memperngaruhi Kecermatan dalam Mempersepsi Orang Lain :
   Intelegensia
   Kemampuan menarik kesimpulan atas perilaku orang lain
   Otoritarianisme yg rendah yg cenderung menilai orang lain dg lebih baik
   Objektivitas thd diri sendiri akan cenderung memiliki wawasan yg baik atas perilaku orang lain 


Proses Persepsi :      
                                 
  1. Terjadinya stimulasi alat indra
alat indera dirangsang,
contoh : mendengar suara musik, mencium parfum orang yg duduk dekat dengan kita, mencicipi sepotong kue, dst 
  1. Stimuli terhadap alat indera diatur
diantaranya berdasarkan prinsip proksimitas atau kedekatan (proximity)
contoh:  orang yang secara fisik mirip satu sama   
           lain dipersepsi bersama dan prinsip kelengkapan (closure) atau 
           kita cenderung mempersepsi suatu  pesan yg tdk lengkap sbg  
           gambar/pesan yang lengkap contoh : mempersepsi gambar 
           setengah lingkaran sebagai lingkaran yg penuh 
3. Stimulasi alat indera ditafsirkan –dievaluasi 
          - penafsiran dan evaluasi berdasarkan rangsangan dari luar
            dan dan sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,   
            kebutuhan, keinginan, sistem nilai, keyakinan, keadaan fisik 
            dan emosi yg ada pada kita
          -  walaupun kita semua menerima pesan sama,  cara masing2 
             orang menafsirkan dan mengevaluasi tdklah sama, ex : suara 
             musik rock bagi sebagian orang mrpk musik yg ingar bingar
             tapi bagi sebagian yg lain mrpkn musik yg indah
          - penafsiran-evaluasi ini juga berbeda bagi satu orang yg sama 
            dari waktu ke waktu, ex : musik slow pd saat jatuh cinta mrpk
            sesuatu yg enak didengar tapi saat putus cinta ???
Sifat – Sifat Persepsi 
1. Persepsi adalah pengalaman
     -  sebagai dasar untuk melakukan
        interpretasi atau mengartikan makna dari sesuatu
     -  dasar ini bisa ditemukan pada pengalaman masa
         lalu kita dg orang, objek, peristiwa tsb / hal2 yg 
         menyerupainya 
2. Persepsi adalah selektif
    -  individu cenderung mempersepsi atas dasar sikap, 
       nilai, yg ada dalam dirinya dan mengabaikan karakteritik yg tdk relevan dgnya.
    -  kita cenderung memperhatikan bagian2 ttt dari 
        obyek / orang / peristiwa atau hanya karakteristik tertentu yg kita inginkan 
3.  Persepsi adl penyimpulan
     -  interpretasi pd dasarnya adlh penyimpulan atas informasi yg ada (tdk
         lengkap)
     -  berhub dg sifat selektif, karena keterbatasan otak kita hanya dapat mem-persepsi 
         sebagian karakteristik dan melakukan pelompatan penyimpulan 
4. Persepsi tidak akurat
     - suatu persepsi mengandung kesalahan pd kadar tertentu
     - hal ini disebabkan oleh pengaruh sifat2 persepsi sebelumnya
     - mis : karena penyimpulan yg terlalu mudah/ menyamaratakan
       menganggap sama sesuatu yg hanya mirip
     - ketidakakuratan tdk selalu menimbulkan / menjadi msl dlm KAP
5. Persepsi adl evaluatif
    - persepsi tdk akan pernah obyektif karena interpretasi yg kita
      lakukan brdsrkan pengalaman dan merefleksikan sikap, nilai, 
      dan keyakinan pribadi untuk memberi makna pd obyek persepsi
    - dlm mempersepsi biasanya individu memberikan penilaian dan jarang bersifat netral
    -  kita cenderung mengingat hal2 yg memiliki nilai ttt baik/buruk) 
       dan hal2 netral / biasa saja cenderung kita lupakan / tdk bisa kita ingat dg baik 
   Elemen2 Persepsi :
1. Sensasi atau penginderaan dan interpretasi
   
   ketika seseorang menangkap sesuatu melalui inderanya (melihat, mendengar, mencicipi, membaui/meraba) maka secara simultan dia atau menginterpretasikan makna hasil penginderaan 
2. Harapan

    kita cenderung untuk mendengar apa yg ingin kita dengar dan melihat apa yg kita harapkan untuk dilihat terlepas dari apa yg ‘sesungguhnya’ kita dengar dan lihat 
3. Bentuk dan latar belakang 
   -salah satu cara u/ memahami pros persepsi terletak pd kemampuannya u/ 
     membedakan a/ berbagai informasi
   -informasi yg dianggap lebih penting dan relevan  disebut figur
   -informasi yg dianggap tdk penting / kurang penting/ kurang relevan disebut back ground
4. Perbandingan 
    - seorang biasanya meyakini kebenaran persepsinya dan mrpkn 
      cara yg bisa digunakan untuk menentukan ke-valid-an-nya
    - dg cara membandingkannya dg sesuatu, jika makna yg
      dipersepsikan konsisten/mirip 
5. Konteks
    - seperangkat fenomena yg sama dg objek persepsi kita
    - konteks dimana kita mempersepsikan suatu obyek, sangat kuat
       pengaruhnya
    - konteks mrpkn objek2 lain atau peristiwa lainnya 
   Memahami Orang Lain Dalam Komunikasi

     Dalam KAP, terdapat 2 diri pribadi yg hrs dikenali, yi diri kita sendiri dan diri orang lain yg menjadi partner k’si kita. Upaya u/ mengenali orang lain (mempersepsi orang lain) dg melakukan persepsi thd perilaku k’sinya yg dpt diamati 
Tujuan partisipan kap mengenali partisipan lainnya :

1. Mengurangi ketidakpastian: mengurangi resiko salah persepsi

2. Perbandingan sosial: 
u/ evaluasi diri / mengetahui bgmana diri kita cenderung membandingkan dg orang yg   setara dg kita, untuk mengetahui perlu/tdk melanjutkan perilaku k’si 

Kedua tujuan ini terbatas pd tahap pengenalan/mulai mengenal, yaitu tahap awal KAP. Interaksi selanjutnyaa/ semakin mengurangi ketidakpastian dan memperjelas bagaimana hrs berinteraksi dan biasanya membawa pd penemuan kesamaan Persepsi thd orang lain
Mempersepsi orang lain mencakup persepsi thd karakteristik fisik dan perilaku k’si orang tsb.
Steve Ducks mengemukakan bahwa perilaku tsb a/ membantu dlm 3 hal :
§Perilaku tsb mungkin a/ terasa menyenangkan bg kita
§Perilaku tsb memberi informasi yg dpt digunakan u/ 
  membentuk kesan internal seseorang (kepribadian, sikap, keyajinan, nilai, dsb)
§Perilaku tsb memberi perkiraan kelanjutan hubu dikemudian hari
               
     persepsi thd kepribadian/kondisi internal spt main tebak2an , semakin banyak informasi (k’si) maka tebakan semakin akurat. Hal-hal yang berpengaruh ketika mempersepsi orang lain :

   Kesan pertama
   Daya tarik fisik
   Generalisasi dan stereotip
   Peranan sosial 
   3 proses kognitif dlm mempersepsi orang lain:
   Implicit personality theory
   Proses atribusi
   Responsse sets
   Implicit personality theory 

     bdrskan pengalaman masa lalu, kita telah mengenal berbagai ciri psikologis /kepribadian yg berbeda2 dari orang yg berbeda2 pula. ktk berinteraksi dg orang lain dan mengamati perilakunya, kita mengurangi ketdkpastian dg mengevaluasi sesuai dg ciri psikologis yg telah kita kenal. kebalikan dr stereotyping (mengklasifikasi scr umum dan menerapkan pd orang lain tanpa tahu lebih jauh sbg individu yg spesifik). dimulai dari individu, mengidentifikasinya kdlm kls sosial brdsrkan apa yg kita ketahui ttg individu tsb sbg sosok yg khas. sist. Aturan yg mengatakan kpd anda mana karakteristik yg sesuai u/ karakteristik yg lain 

            2. Proses Atribusi
proses intrapribadi yg menempatkan penyebab/pengendali atas s/ peristiwa kpd seseorang/sesuatu
  menyimpulkan motif, maksud dan karakteristik orang lain dg melihat perilakunya yg tampak
  menempatkan locus of control kpd seseorang (disposisional) / kpd konteks (situasional)
   membantu menyusun penjelasan mengenai s/ kejadian/peristiwa
   relatif akurat menggambarkan hub ant psikologis dg perilaku mempengaruhi hsl hub. Antar pribadi (meneruskan/meningkatkan hub)

 3. Responsse Set
            ►   Merupakan predisposisi tertentu yg dilakukan u/menanggapi
             orang lain
            ►   Jalan pintas u/ melakukan penyimpulan
            ►   Salah satu proses kognitif individu dalam mempersepsi orang lain
            ►   Proses tsb mrpkn lompatan penyimpulan atas perilaku orang lain
            ►   Hallo effect
            ►   menggeneralisasikan perilaku orang lain dlm situasi ttt 
                   pd situasi lain yg sama sekali  blm kita ketahui
            ►   kita mengabaikan situasi yg dpt mempengaruhi tindakan orang
            ►  kita melupakan kenyataan bahwa orang akan berprilaku dan 
                  menampilkan peran yg berbeda dlm situasi yg berbeda dan kpd orang berbeda 
            ►   Leniency effect
            ►   membiarkan hubungan kita dg seseorang mempengaruhi persepsi kita thd orang tsb 
Bentuk2 responsse set :
   Konsep yg menjelaskan perilaku kita thd orang lain :
   Untuk dapat berkomunikasi secara efektif, kita berharap untuk dapat mempengaruhi persepsi orang lain terhadap diri kita, memberikan penilain yang baik mengenai diri kita atau paling tidak memiliki kesan kalau kita konsisten dengan tujuan komunikasi kita kepadanya.
   Kita tidak dapat memaksakan hal tersebut tapi bisa melakukan sesuatu untuk mengarahkan persepsi mereka, yakni kita dapat berperilaku dlm cara-cara tertentu yang dapat mendorong kearah kesan  tertentu mengenai diri kita
   Tindakan ini wajar buan selalu upaya berpura-pura atau menipu orang lain, karena individu mempunyai peran sosial yg berbeda bagi seseorang atau situasi 
Konsep2nya sbb :
1. Impression Management (Erving Gofman)
    • bagaimana setiap orang dlm kehidupan sehari2nya terlibat dalam “memerankan”dirinya kepada orang lain.
    • memandang KAP sbg sebuah drama atau sandiwara.
    • sebagai partisipan, kita bukan hanya sebagai aktor, tapi sekaligus penulis skenario yang menulis naskah kehidupan nyata ktk kita terlibat dlm KAP
    •  kita menghadirkan diri kita dlm 2 bentuk prilaku : depan dan belakang
    • depan mengacu pd bagian diri kita yg berada diatas  panggung yg dpt diamati/tampak oleh orang lain (situasi pribadi)
    • belakang mengacu pd perilaku dibelakang panggung yg kita lakukan ktk tdk ada orang lain/tdk menyadari adanya orang lain yg hadir disekitar kita(situasi sosial)
    • perilaku kita mrpk respon thd perilaku orang lain shg kita dpt berinteraksi scr wajar dan mampu mengendalikan kesan orang lain thd diri kita
2. Rhetorical Sensitivity
    • Rod hart dan Don Burks
    • Mengacu pd kualitas persepsi yg didasarkan atas kemungkinan2
    • Peka thd diri sendiri, situasi dan orang lain
    • Melakukan adaptasi thd kemungkinan2
   Ada 5 karakteristik yg menandai:
§  Dpt menerima kompleksitas pribadi, s/ individu mrpkn kesatuan dari banyak diri
§  Menghindari sifat kaku/keras dlm berk’si dg orang lain
§  Mengimbangkan kepentingan pribadi dg kepentingan orang lain (kesadaran interaksi)
§  Sadar kapan hrs mengk’sikan atau tdk  sesuatu dlm situasi yg berbeda
§  Sadar bahwa s/ pesan dpt dikemukakan mel berbagai cara dan dpt menyesuaikan cara penyampaian pesan kpd partner k’si dlm situasi ttt 
           3. Attributional Responsses

     Kita menanggapi dengan cara yg secara jelas menunjukan makna tertentu terhadap perilaku orang lain sehingga tindak komunikasi dalam sebuah percakapan dapat menyertakan ekspresi/pernyataan atributif melalui penilaian terhadap makna perilaku orang lain
4. Konfirmasi Antarpribadi 
Mrpkn tanggapan atau reaksi atau perilaku orang lain. Ketika kita mengarahkan kesan pd     saat yg sama orang lain (partner komunikasi juga melakukan hal yg sama)
   Dlm menanggapinya kita memiliki 3 alternatif :
      a. Konfirmasi
          Kita menerima identifikasi orang lain spt yg ditampilkan dihadapan kita
      b. Menolak
          Kita mengakui keberadaan orang tsb namun menyangkal
          definisi diri yg dia tampilkan
      c. Diskonfirmasi
          Lebih jauh dari penolakan, sepenuhnya mengabaikan pesan orang 
          lain dan menganggapnya tdk pernah diucapkan


Tuesday, June 5, 2012

SUNDA KELAPA






BERKAH DIBALIK KETUPAT



Idul Adha membawa berkah bagi setiap orang,mulai dari untung yang diperoleh para penjual hewan qurban dadakan,masyarakat yang mendapat jatah daging qurban dari masjid-masjid atau pedagang-pedagang arang,janur ketupat dan lain-lain. Begitu juga yang dirasakan oleh Waginah (54) yang memanfaatkan momentum Idul Adha 1432 Hijriah ini untuk membuka jasa pembuatan ketupat bagi tetangga-tetangga di sekitar tempat tinggalnya.

Bagi masyarakat yang tidak mempunyai banyak waktu untuk memasak ketupat sangat tepat rasanya jasa waginah ini, menurutnya memasak ketupat membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. "orang yang punya uang ngga mau repot-repot bikin ketupat lama-lama,kebanyakan sih pada pesen,enak tinggal makan" tutur waginah yang menjual ketupatnya Rp 2.500 per ketupat dan mendapat untung Rp 1.000 per ketupat .

Memang pemesanan ketupat pada Idul Adha tidak seramai saat Idul Fitri.Dengan modal 10 liter beras untuk 100 ketupat,waginah menyatakan saat idul fitri pesanan bisa mencapai 200 ketupat namun idul adha sekarang ini hanya 50 pesanan yang ia peroleh. "Ya lumayanlah buat tambah-tambah penghasilan,tapi saya tidak mengandalkan penghasilan dari sini saja,saya biasanya juga terima jahitan" ujar wanita kelahiran jogjakarta ini yang sudah memiliki dua orang cucu.

Ia sudah menerima jasa pembuatan ketupat ini selama 2 tahun, belum pernah ada keluhan dari pelanggannya. Ia juga tidak melakukan promosi apa-apa hanya dari mulut ke mulut para pelanggannya yang puas akan hasil ketupat buatannya. Waginah menyatakan suka duka yang ia peroleh selama menerima jasa pembuatan ketupat, "ya sukanya kalau lagi banyak yang pesan jadi untungnya sesuai dengan capenya,ya dukanya cape itu, lama waktu pembuatannya 4 jam untuk 100 ketupat pakai dandang besar dan saya masaknya masih pake kayu bakar jadi panas". Cerita waginah saat dijumpai, minggu (6/11) lalu di kediamannya, kreo selatan, tangerang.