Dosen : Rifqi Muflih, S.Sos
Diri pribadi adl ukuran /kualitas yg
memungkinkan seseorang untuk dianggap/ dikenali sbg individu yg berbeda dg
individu lainnya.
Kualitas yg membuat seseorang itu
khas, tumbuh dan berkembang mel interaksi sosial yi berk’si dg orang lain
Pengalaman dan kehidupan akan
membentuk diri pribadi setiap manusia (kesadaran thd apa yg sedang dan telah
terjadi pd diri pribadinya, kesadaran thd diri pribadi pd dasarnya adl prosese
persepsi yg ditujukan kpd dirinya sendiri
Persepsi
Pada abad 19 ilmuwan beranggapan apa yg
ditangkap panca indera adl sesuatu yg akurat dan nyata. Tapi mengapa seseorang
biasanya punya kesan yg berbeda mengenai lingkungannya? Ternyata apa yg kita amati
dipengaruhi oleh citra retina mata dan terutama oleh kondisi pikiran.
Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu maka semakin
sering mereka berkomunikasi.
Persepsi menurut Fisher :
interpretasi thd berbagai sensasi (penginderaan) sbg representasi dari obyek2 eksternal.
Persepsi menurut Fisher :
interpretasi thd berbagai sensasi (penginderaan) sbg representasi dari obyek2 eksternal.
Interpretasi dan pemberian makna thd
orang / objek tertentu
Pengetahuan ttg apa yg dpt ditangkap
oleh indera
Sarana yg memungkinkan kita
memperoleh kesadaran
akan sekeliling dan lingkungan kita
Syarat terjadinya persepsi :
1. adanya obyek eksternal untuk dpt ditangkap oleh indera kita (nyata/kurang nyata, mis : persepsi ttg diri tapi keberadaanya dpt kita rasakan)
2. adanya informasi untuk diinterpretasikan informasi adl segala sesuatu yg diperoleh melalui sensasi/indra yg kita miliki
1. adanya obyek eksternal untuk dpt ditangkap oleh indera kita (nyata/kurang nyata, mis : persepsi ttg diri tapi keberadaanya dpt kita rasakan)
2. adanya informasi untuk diinterpretasikan informasi adl segala sesuatu yg diperoleh melalui sensasi/indra yg kita miliki
3. sifat representatif dari penginderaan tdk mengartikan secara langsung tapi
mengartikan makna dari informasi yang kita anggap mewakili objek persepsi tsb
Persepsi manusia terbagi dua :
1. Persepsi thd obyek : melalui lambang2 fisik, menanggapi sifat luar,tidak bereaksi/ statis.
2.
Persepsi thd manusia : melalui lambang2 verbal dan non
verbal, menanggapi sifat luar dan
dalam (perasaan, motif, harapan, dsb), beraksi/dinamis dpt berubah dari waktu
ke waktu, lebih cepat daripada perspsi thd objek
Persepsi thd lingkungan fisik :
Penilaian thd bulan
Amerika utara=melihat pria dibulan
Indian Amerika=melihat kelinci
Cina=melihat wanita yg meninggalkan suaminya
Samoa=wanita yg sedang menangis
Sunda=melihat nenek mereka (nini
anteh)
Persepsi sosial :
proses menangkap arti objek2 sosial dan
kejadian2 yg kita alami dalam lingkungan kita.
Manusia bersifat emosional shg
penilaian thd mereka mengandung resiko.
Latar belakang pengalaman, budaya
dan suasana psikologis yg berbeda membuat persepsi kita juga berbeda
Faktor2 yg Memperngaruhi Kecermatan
dalam Mempersepsi Orang Lain :
►
Intelegensia
►
Kemampuan
menarik kesimpulan atas perilaku orang lain
►
Otoritarianisme
yg rendah yg cenderung menilai orang lain dg lebih baik
►
Objektivitas
thd diri sendiri akan cenderung memiliki wawasan yg baik atas perilaku orang
lain
Proses Persepsi :
Proses Persepsi :
- Terjadinya stimulasi alat indra
alat indera dirangsang,
contoh : mendengar suara musik, mencium
parfum orang yg duduk dekat dengan kita, mencicipi sepotong kue, dst
- Stimuli terhadap alat indera diatur
diantaranya berdasarkan prinsip
proksimitas atau kedekatan (proximity)
contoh: orang yang secara fisik mirip satu sama
lain dipersepsi bersama dan prinsip
kelengkapan (closure) atau
kita cenderung mempersepsi
suatu pesan yg tdk lengkap sbg
gambar/pesan yang lengkap contoh :
mempersepsi gambar
setengah lingkaran sebagai lingkaran
yg penuh
3.
Stimulasi alat indera ditafsirkan –dievaluasi
- penafsiran dan evaluasi berdasarkan
rangsangan dari luar
dan dan sangat dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu,
kebutuhan, keinginan, sistem nilai,
keyakinan, keadaan fisik
dan emosi yg ada pada kita
-
walaupun kita semua menerima pesan sama,
cara masing2
orang menafsirkan dan mengevaluasi
tdklah sama, ex : suara
musik rock bagi sebagian orang
mrpk musik yg ingar bingar
tapi bagi sebagian yg lain mrpkn
musik yg indah
- penafsiran-evaluasi ini juga
berbeda bagi satu orang yg sama
dari waktu ke waktu, ex : musik
slow pd saat jatuh cinta mrpk
sesuatu yg enak didengar tapi saat
putus cinta ???
Sifat – Sifat Persepsi
1. Persepsi adalah pengalaman
-
sebagai dasar untuk melakukan
interpretasi atau mengartikan makna
dari sesuatu
-
dasar ini bisa ditemukan pada pengalaman masa
lalu kita dg orang, objek, peristiwa
tsb / hal2 yg
menyerupainya
2. Persepsi adalah selektif
- individu
cenderung mempersepsi atas dasar sikap,
nilai, yg ada dalam dirinya dan
mengabaikan karakteritik yg tdk relevan dgnya.
- kita
cenderung memperhatikan bagian2 ttt dari
obyek / orang / peristiwa atau hanya karakteristik tertentu yg kita inginkan
obyek / orang / peristiwa atau hanya karakteristik tertentu yg kita inginkan
3.
Persepsi adl penyimpulan
- interpretasi pd dasarnya adlh penyimpulan atas informasi yg ada (tdk
lengkap)
- berhub dg sifat selektif, karena
keterbatasan otak kita hanya dapat mem-persepsi
sebagian karakteristik dan melakukan pelompatan penyimpulan
4. Persepsi tidak akurat
- suatu persepsi mengandung kesalahan pd
kadar tertentu
- hal ini disebabkan oleh pengaruh
sifat2 persepsi sebelumnya
- mis : karena penyimpulan yg
terlalu mudah/ menyamaratakan
menganggap sama sesuatu yg hanya mirip
menganggap sama sesuatu yg hanya mirip
- ketidakakuratan tdk selalu
menimbulkan / menjadi msl dlm KAP
5. Persepsi adl evaluatif
- persepsi tdk akan pernah obyektif
karena interpretasi yg kita
lakukan brdsrkan pengalaman dan
merefleksikan sikap, nilai,
dan keyakinan pribadi untuk memberi
makna pd obyek persepsi
- dlm mempersepsi biasanya individu
memberikan penilaian dan jarang bersifat netral
-
kita cenderung mengingat hal2 yg memiliki nilai ttt baik/buruk)
dan hal2 netral / biasa saja
cenderung kita lupakan / tdk bisa kita ingat dg baik
►
Elemen2
Persepsi :
1. Sensasi atau penginderaan dan
interpretasi
ketika seseorang menangkap sesuatu melalui inderanya (melihat, mendengar, mencicipi, membaui/meraba) maka secara simultan dia atau menginterpretasikan makna hasil penginderaan
ketika seseorang menangkap sesuatu melalui inderanya (melihat, mendengar, mencicipi, membaui/meraba) maka secara simultan dia atau menginterpretasikan makna hasil penginderaan
2. Harapan
kita cenderung untuk mendengar apa yg ingin kita dengar dan melihat apa yg kita harapkan untuk dilihat terlepas dari apa yg ‘sesungguhnya’ kita dengar dan lihat
3. Bentuk dan latar belakang
-salah satu cara u/ memahami pros persepsi terletak pd kemampuannya u/
membedakan a/ berbagai informasi
membedakan a/ berbagai informasi
-informasi yg dianggap lebih penting dan relevan disebut figur
-informasi yg dianggap tdk penting / kurang penting/ kurang relevan
disebut back ground
4. Perbandingan
- seorang biasanya meyakini kebenaran persepsinya dan mrpkn
cara yg bisa digunakan untuk menentukan ke-valid-an-nya
- dg cara membandingkannya dg sesuatu, jika makna yg
dipersepsikan konsisten/mirip
5. Konteks
- seperangkat fenomena yg sama dg objek persepsi kita
- konteks dimana kita mempersepsikan suatu obyek, sangat kuat
pengaruhnya
- konteks mrpkn objek2 lain atau peristiwa lainnya
►
Memahami
Orang Lain Dalam Komunikasi
Dalam KAP, terdapat 2 diri pribadi yg hrs dikenali, yi diri kita sendiri dan diri orang lain yg menjadi partner k’si kita. Upaya u/ mengenali orang lain (mempersepsi orang lain) dg melakukan persepsi thd perilaku k’sinya yg dpt diamati
Dalam KAP, terdapat 2 diri pribadi yg hrs dikenali, yi diri kita sendiri dan diri orang lain yg menjadi partner k’si kita. Upaya u/ mengenali orang lain (mempersepsi orang lain) dg melakukan persepsi thd perilaku k’sinya yg dpt diamati
Tujuan partisipan kap mengenali
partisipan lainnya :
1. Mengurangi ketidakpastian: mengurangi resiko salah persepsi
2. Perbandingan sosial:
u/ evaluasi diri / mengetahui bgmana diri kita cenderung membandingkan dg orang yg setara dg kita, untuk mengetahui perlu/tdk melanjutkan perilaku k’si
Kedua tujuan ini terbatas pd tahap pengenalan/mulai mengenal, yaitu tahap awal KAP. Interaksi selanjutnyaa/ semakin mengurangi ketidakpastian dan memperjelas bagaimana hrs berinteraksi dan biasanya membawa pd penemuan kesamaan Persepsi thd orang lain
1. Mengurangi ketidakpastian: mengurangi resiko salah persepsi
2. Perbandingan sosial:
u/ evaluasi diri / mengetahui bgmana diri kita cenderung membandingkan dg orang yg setara dg kita, untuk mengetahui perlu/tdk melanjutkan perilaku k’si
Kedua tujuan ini terbatas pd tahap pengenalan/mulai mengenal, yaitu tahap awal KAP. Interaksi selanjutnyaa/ semakin mengurangi ketidakpastian dan memperjelas bagaimana hrs berinteraksi dan biasanya membawa pd penemuan kesamaan Persepsi thd orang lain
Mempersepsi
orang lain mencakup persepsi thd karakteristik fisik dan perilaku k’si orang
tsb.
Steve Ducks mengemukakan bahwa perilaku tsb a/ membantu dlm 3 hal :
Steve Ducks mengemukakan bahwa perilaku tsb a/ membantu dlm 3 hal :
§Perilaku
tsb mungkin a/ terasa menyenangkan bg kita
§Perilaku
tsb memberi informasi yg dpt digunakan u/
membentuk kesan internal seseorang (kepribadian, sikap, keyajinan, nilai, dsb)
membentuk kesan internal seseorang (kepribadian, sikap, keyajinan, nilai, dsb)
§Perilaku
tsb memberi perkiraan kelanjutan hubu dikemudian hari
persepsi thd
kepribadian/kondisi internal spt main tebak2an , semakin banyak informasi
(k’si) maka tebakan semakin akurat. Hal-hal
yang berpengaruh ketika mempersepsi orang lain :
►
Kesan
pertama
►
Daya
tarik fisik
►
Generalisasi
dan stereotip
►
Peranan
sosial
► 3 proses kognitif dlm mempersepsi
orang lain:
►
Implicit
personality theory
►
Proses
atribusi
►
Responsse
sets
►
Implicit personality theory
bdrskan pengalaman masa lalu, kita telah mengenal berbagai ciri psikologis /kepribadian yg berbeda2 dari orang yg berbeda2 pula. ktk berinteraksi dg orang lain dan mengamati perilakunya, kita mengurangi ketdkpastian dg mengevaluasi sesuai dg ciri psikologis yg telah kita kenal. kebalikan dr stereotyping (mengklasifikasi scr umum dan menerapkan pd orang lain tanpa tahu lebih jauh sbg individu yg spesifik). dimulai dari individu, mengidentifikasinya kdlm kls sosial brdsrkan apa yg kita ketahui ttg individu tsb sbg sosok yg khas. sist. Aturan yg mengatakan kpd anda mana karakteristik yg sesuai u/ karakteristik yg lain
2. Proses Atribusi
bdrskan pengalaman masa lalu, kita telah mengenal berbagai ciri psikologis /kepribadian yg berbeda2 dari orang yg berbeda2 pula. ktk berinteraksi dg orang lain dan mengamati perilakunya, kita mengurangi ketdkpastian dg mengevaluasi sesuai dg ciri psikologis yg telah kita kenal. kebalikan dr stereotyping (mengklasifikasi scr umum dan menerapkan pd orang lain tanpa tahu lebih jauh sbg individu yg spesifik). dimulai dari individu, mengidentifikasinya kdlm kls sosial brdsrkan apa yg kita ketahui ttg individu tsb sbg sosok yg khas. sist. Aturan yg mengatakan kpd anda mana karakteristik yg sesuai u/ karakteristik yg lain
2. Proses Atribusi
► proses
intrapribadi yg menempatkan penyebab/pengendali atas s/ peristiwa kpd
seseorang/sesuatu
► menyimpulkan
motif, maksud dan karakteristik orang lain dg melihat perilakunya yg tampak
► menempatkan
locus of control kpd seseorang (disposisional) / kpd konteks
(situasional)
►
membantu
menyusun penjelasan mengenai s/ kejadian/peristiwa
►
relatif
akurat menggambarkan hub ant psikologis dg perilaku mempengaruhi hsl hub. Antar
pribadi (meneruskan/meningkatkan hub)
3. Responsse Set
3. Responsse Set
►
Merupakan
predisposisi tertentu yg dilakukan u/menanggapi
orang lain
►
Jalan
pintas u/ melakukan penyimpulan
►
Salah
satu proses kognitif individu dalam mempersepsi orang lain
►
Proses
tsb mrpkn lompatan penyimpulan atas perilaku orang lain
►
Hallo effect
►
menggeneralisasikan
perilaku orang lain dlm situasi ttt
pd situasi lain yg sama sekali blm kita ketahui
pd situasi lain yg sama sekali blm kita ketahui
►
kita
mengabaikan situasi yg dpt mempengaruhi tindakan orang
► kita
melupakan kenyataan bahwa orang akan berprilaku dan
menampilkan peran yg berbeda dlm situasi yg berbeda dan kpd orang berbeda
menampilkan peran yg berbeda dlm situasi yg berbeda dan kpd orang berbeda
►
Leniency effect
►
membiarkan
hubungan kita dg seseorang mempengaruhi persepsi kita thd orang tsb
Bentuk2
responsse set :
►
Konsep
yg menjelaskan perilaku kita thd orang lain :
►
Untuk
dapat berkomunikasi secara efektif, kita berharap untuk dapat mempengaruhi
persepsi orang lain terhadap diri kita, memberikan penilain yang baik mengenai
diri kita atau paling tidak memiliki kesan kalau kita konsisten dengan tujuan
komunikasi kita kepadanya.
►
Kita
tidak dapat memaksakan hal tersebut tapi bisa melakukan sesuatu untuk
mengarahkan persepsi mereka, yakni kita dapat berperilaku dlm cara-cara tertentu
yang dapat mendorong kearah kesan
tertentu mengenai diri kita
►
Tindakan
ini wajar buan selalu upaya berpura-pura atau menipu orang lain, karena
individu mempunyai peran sosial yg berbeda bagi seseorang atau situasi
Konsep2nya sbb :
1. Impression Management
(Erving Gofman)
- bagaimana setiap orang dlm kehidupan sehari2nya terlibat dalam “memerankan”dirinya kepada orang lain.
- memandang KAP sbg sebuah drama atau sandiwara.
- sebagai partisipan, kita bukan hanya sebagai aktor, tapi sekaligus penulis skenario yang menulis naskah kehidupan nyata ktk kita terlibat dlm KAP
- kita menghadirkan diri kita dlm 2 bentuk prilaku : depan dan belakang
- depan mengacu pd bagian diri kita yg berada diatas panggung yg dpt diamati/tampak oleh orang lain (situasi pribadi)
- belakang mengacu pd perilaku dibelakang panggung yg kita lakukan ktk tdk ada orang lain/tdk menyadari adanya orang lain yg hadir disekitar kita(situasi sosial)
- perilaku kita mrpk respon thd perilaku orang lain shg kita dpt berinteraksi scr wajar dan mampu mengendalikan kesan orang lain thd diri kita
2. Rhetorical Sensitivity
- Rod hart dan Don Burks
- Mengacu pd kualitas persepsi yg didasarkan atas kemungkinan2
- Peka thd diri sendiri, situasi dan orang lain
- Melakukan adaptasi thd kemungkinan2
►
Ada
5 karakteristik yg menandai:
§
Dpt
menerima kompleksitas pribadi, s/ individu mrpkn kesatuan dari banyak diri
§
Menghindari
sifat kaku/keras dlm berk’si dg orang lain
§
Mengimbangkan
kepentingan pribadi dg kepentingan orang lain (kesadaran interaksi)
§
Sadar
kapan hrs mengk’sikan atau tdk sesuatu
dlm situasi yg berbeda
§
Sadar
bahwa s/ pesan dpt dikemukakan mel berbagai cara dan dpt menyesuaikan cara
penyampaian pesan kpd partner k’si dlm situasi ttt
3. Attributional Responsses
Kita menanggapi dengan cara yg secara jelas menunjukan makna tertentu terhadap perilaku orang lain sehingga tindak komunikasi dalam sebuah percakapan dapat menyertakan ekspresi/pernyataan atributif melalui penilaian terhadap makna perilaku orang lain
Kita menanggapi dengan cara yg secara jelas menunjukan makna tertentu terhadap perilaku orang lain sehingga tindak komunikasi dalam sebuah percakapan dapat menyertakan ekspresi/pernyataan atributif melalui penilaian terhadap makna perilaku orang lain
4. Konfirmasi Antarpribadi
Mrpkn tanggapan atau reaksi atau perilaku orang lain. Ketika kita mengarahkan kesan pd saat yg sama orang lain (partner komunikasi juga melakukan hal yg sama)
►
Dlm
menanggapinya kita memiliki 3 alternatif :
a.
Konfirmasi
Kita menerima identifikasi orang lain spt
yg ditampilkan dihadapan kita
b. Menolak
Kita mengakui keberadaan orang tsb
namun menyangkal
definisi diri yg dia tampilkan
c. Diskonfirmasi
Lebih jauh dari penolakan, sepenuhnya
mengabaikan pesan orang
lain dan menganggapnya tdk pernah
diucapkan