Dosen : Rifqi Muflih, S.Sos
A. Definisi Komunikasi
1. Istilah “komunikasi” berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
2. “Komunikasi” juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin Communico yang artinya membagi (Cherry dalam Stuart dalam Cangara, 1998).
3. Harold D. Lasswell (dalam Cangara, 1998) “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect”
4. Berdasarkan studi komunikasi antarmanusia (human communication) (Book, 1980 dalam Cangara 1998): Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan:
a. Membangun hubungan antar sesama manusia
b. Melalui pertukaran informasi
c. Untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain
d. Serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu
5. Everett M. Rogers (1986, dalam Cangara, 1998): “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”
6. Rogers dan D. Lawrence Kincaid (1981, dalam Cangara, 1998): “Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”
7. Shannon and Weaver (1949): “Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.”
B. Tujuan Komunikasi
1. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar dalam hidup kita:
• Wawancara lamaran kerja
• Berkirim e-mail dan “chatting” dengan teman yang lokasinya berjauhan.
• Konsultasi dokter dengan pasien.
• Penyesuaian budaya antar teman.
• Komunikasi dalam keluarga.
• Kampanye politik.
• Melihat film, mendengarkan musik.
• “Dating” makan malam dengan teman/pacar, dll.
2. Komunikasi penting bagi efektivitas pekerjaan. Contoh:
• Mendengarkan instruksi atasan atau keluhan pelanggan.
• Membaca instruksi kerja atau prosedur kerja.
• Komunikasi lisan dengan tim kerja.
• Menulis proposal atau laporan.
• Rapat dan diskusi pemecahan masalah.dll
C. Konteks Komunikasi (Pola Komunikasi, Tataran Komunikasi)
Komunikasi intrapribadi (berpikir&pengambilan keputusan)
Komunikasi antarpribadi(dyadic&kelompok kecil)
Komunikasi publik
Komunikasi Masa (Hafied Changara,1998)
1. Komunikasi Dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
Merupakan proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu.
Terjadinya proses komunikasi di sini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya atau terbetik dalam pikirannya bisa dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun dalam diri seseorang.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
R. Wayne Pace (1979, dalam Cangara, 1998) “Interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting”
Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam (Cangara, 1998):
Komunikasi Diadik (Dyadic Communication) proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka
Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication) proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, di mana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lain.
Menurut Everett M. Rogers (1986), proses komunikasi yang menggunakan telepon kurang kena apabila digolongkan sebagai komunikasi antarpribadi; “..machine-assisted interpersonal communication is the telephone, it does not fit into either category of mass media or interpersonal channels because it is neither face-to-face nor one-to-many.”
McCroskey (1971) memasukkan peralatan komunikasi yang menggunakan gelombang udara dan cahaya seperti halnya telepon dan telex sebagai saluran komunikasi antarpribadi; “The channel is the means of Conveyance of the stimulate the source creates to the receiver. Channels include airwaves, light waves and the like.”
Timbul kelompok yang lebih senang memakai istilah:
Komunikasi antarpribadi yang beralat (memakai media mekanik); dan
Komunikasi antarpribadi yang tidak beralat (berlangsung secara tatap muka)
3. Komunikasi Publik (Public Communication)
Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking, dan komunikasi khalayak (audience communication) komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar.
Komunikasi publik memiliki ciri komunikasi interpersonal, karena berlangsung secara tatap muka, namun terdapat beberapa perbedaan mendasar, yaitu:
Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara kontinyu.
Pesan yang disampaiakn itu tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal.
4. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa dapat diidentifikasikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada klahayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film.
Komunikasi massa memiliki ciri-ciri:
a. Pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan.
b. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik.
c. Sumber merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang.
d. Proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana dan lebih rumit.
e. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan umpan baliknya tertunda dan sangat terbatas.
f. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas.
g. Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya.
0 comments:
Post a Comment