Dosen : Rifqi Muflih, S.Sos
Dalam melakukan komunikasi antarpribadi, komunikator perlu memahami aspek psikologis komunikan.
Aspek psikologis dalam komunikasi antarpribadi menentukan juga derajat keberhasilan komunikasi antara komunikator dengan komunikan
Aspek Psikologis dalam KAP
Letak (Lokus) Psikologis:
Aspek psikologis yang dimaksud adalah terletak dalam diri individu
Asumsi dari lokus psikologis
Psikologis individu tidak dapat teramati secara langsung atau kasat mata, untuk memahami psikologi orang lain, seseorang perlu melakukan pendekatan misal nya lewat komunikasi
Lokus psikologis dari k’si mengasumsikan individu memiliki 2 dimensi : internal dan eksternal
Fungsi memahami aspek psikologis saat berkomunikasi dengan orang lain: menginterpretasikan tanda – tanda melalui tindakan atau perilaku yg dapat diamati.
Contoh: Pimpinan dapat meng-intepretasikan apa yang sedang dialami karyawan nya (tidak termotivasi bekerja karena ada masalah dengan rekan sekerja, atau keluarga) ketika pimpinan tersebut mulai “menyentuh” aspek psikologis karyawan itu, ketika berkomunikasi.
Tatanan Psikologis Dalam Komunikasi
KAP dapat berlangsung dengan efektif jika antara komunikator dengan komunikan memiliki saling memahami aspek psikologis lawan bicara masing – masing.
Ketika A & B ber-komunikasi, mereka secara individual & serempak memperluas diri pribadi masing – masing ke dalam tindakan komunikasi melalui pemikiran, perasaan, keyakinan atau melalui proses psikologis mereka (proses ini berlangsung sepanjang ke-2nya berkomunikasi)
Komunikasi akan menjadi semakin efektif ketika bid. Overlapping makin membesar.
Fenomena tsb menghasilkan suatu situasi dimana antara A&B saling berbagi pemahaman (tdk berarti memiliki kesamaan pemahaman/ diri, namun terdapat 2 individu yg berbeda yg mempunyai kesamaan karakteristik ttt.
Persamaan tsb mrpk persinggungan dari 2 atau lebih pemahaman yg berbeda tapi punya kesamaan karakteristik ttt dan ini tdk akan menjadi s/ pemahaman tunggal.
PRINSIP KOMUNIKASI:
HAFIED CHANGARA
Tiga prinsip dasar komunikasi (Cangara, 1998):
Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing similar experiences)
Jika daerah tumpang tindih (the field of experiences) menyebar menutupi lingkaran A atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, maka makin besar kemungkinannya tercipta suatu proses komunikasi yang mengena (efektif).
Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi lingkaran masing-masing, maka komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinannya gagal dalam menciptakan suatu proses komunikasi yang efektif.
Jadi komunikasi psikologis merupakan persinggungan dari proses2 psikologis yg berbeda bukan proses psikologis tunggal. Meskipun tidak akan terjadi sinkronitas sempurna, mereka akan tetap berkomunikasisi berdasarkan persinggungan proses psikologis mereka.
Contoh: Komunikator seorang yang ekstrovert, sementara komunikan adalah seorang introvert, keduanya akan tetap dapat saling mengerti jika berusaha untuk memahami aspek psikologis lawan bicara.
Menurut A. Fisher, ketika kita berkomunikasi dg orang lain maka proses intrapribadi kita paling sedikit memiliki 3 tataran yg berbeda, yakni :
Pandangan kita mengenai diri kita sendiri (persepsi)
Pandangan kita mengenai diri orang lain (meta persepsi)
Pandangan kita mengenai pandangan orang lain ttg diri kita (meta2 persepsi)
tiap tataran berfungsi secara simultan ketika kita sedang berkomunikasi dengan orang lain dan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tataran lainnya. -Dlm KAP, sedikitnya ada 2 orang yg terlibat, shg pada saat ketiga tataran proses psikologis ini beroperasi pada kita, hal yg sama akan berlaku pula pd diri partner k’si kita.
Jadi arti penting dari k’si bukanlah kesamaan yg sempurna antara dua proses psikologis tapi berk’si seolah2 ada kesamaan diantara mereka, seolah2 berbagi diri shg proses psikologis mereka dpt mempengaruhi KAP dan hubungan sosial yg terjadi.
proses psikologis tsb sama artinya dg proses intra pribadi bukan KAP. Proses psikologis scr potensial dpt berpengaruh pada k’si dan hub. Antar pribadi karena individu menggunakannya sbg pedoman untuk bertindak/berprilaku. Tapi kita jangan menganggap bahwa hanya proses psikologislah yg menentukan k’si. K’si efektif adalah adanya pemahaman ttg diri sendiri maupun partner k’si kita
0 comments:
Post a Comment