Pages

Powered By Blogger

Thursday, March 22, 2012

KHALAYAK KOMUNIKASI POLITIK

Dosen : Dr. Hadiono Afdjani, M.M, M.Si
KHALAYAK KOMUNIKASI POLITIK
Khalayak Komunikasi Politik
adalah sejumlah orang yang heterogen. Mereka menjadi khalayak komunikasi politik segera setelah mereka “mengkristal” menjadi opini publik. Khalayak /Penerima adalah partisipan yang aktif dalam berkomunikasi dengan sumber/ komunikator.
Jika berbicara mengenai khalayak komunikasi politik, maka pembicaraan tak akan lepas dari opini publik. Opini publik adalah abstraksi dari khalayak komunikasi politik. Opini publik sebagai proses yang menggabungkan pikiran, perasaan, dan usul uang diungkapkan oleh warga negara secara pribadi terhadap pilihan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pemerintah.
Menurut Cultip dan Center dalam Sastropoetro (1987), opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda.
Definisi Opini Publik
Ilmu Komunikasi mendefinisikan opini publik sebagai pertukaran informasi yang membentuk sikap, menentukan isu dalam masyarakat dan dinyatakan secara terbuka. Opini publik sebagai komunikasi mengenai soal-soal tertentu yang jika dibawakan dalam bentuk atau cara tertentu kepada orang tertentu akan membawa efek tertentu pula (Bernard Berelson).
Sementara Ilmu Psikologi mendefinisikan opini publik sebagai hasil dari sikap sekumpulan orang yang memperlihatkan reaksi yang sama terhadap rangsangan yang sama dari luar (Leonard W. Doob).
Karakteristik Opini Publik :
1. Dibuat berdasarkan fakta, bukan kata-kata;
2. Dapat merupakan reaksi terhadap masalah tertentu, yang diungkapkan;
3. Masalah tersebut disepakati untuk dipecahkan;
4. Dapat dikombinasikan dengan kepentingan pribadi;
5. Opini publik hanya pendapat dari mayoritas anggota masyarakat;
6. Opini publik membuka kemungkinan adanya tanggapan;
7. Partisipasi anggota masyarakat sebatas kepentingan mereka, terutama yang terancam;
8. Memungkinkan adanya kontra-opini.
Proses Pembentukan Opini Publik
  • Ada masalah yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternatif pemecahan;
  • Munculnya beberapa alternatif memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif;
  • Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok.
  • Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.
Opini publik muncul karena adanya isu yang kontroversial, George Carslake Thompson mengemukakan bahwa publik tertentu yang menghadapi isu yang kontroversial dapat mengeluarkan reaksi yang berbeda-beda sehingga menimbulkan kondisi yang juga berlainan. Perbedaan itu disebabkan oleh tiga (3) hal, yaitu :
1. Perbedaan pandangan terhadap fakta.
2. Perbedaan perkiraan tentang cara mencapai tujuan.
3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan.
Erikson, Lutberg dan Tedin mengemukakan adanya empat tahap terbentuknya opini publik :
1. Muncul isu yang dirasakan sangat relevan bagi kehidupan orang banyak;
2. Isu tersebut relatif baru hingga memunculkan kekaburan standar penilaian atau standar ganda;
3. Ada opinion leaders (tokoh pembentuk opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti politisi atau akademisi;
4. Mendapat perhatian pers hingga informasi dan reaksi terhadap isu tersebut diketahui khalayak;
Ferdinand Tonnies, juga mengemukakan 4 tahap pembentukan opini publik berikut ini :
1. Luftartigen Position, yaitu posisi bagaikan angin yang merupakan tahap masukan yang masih semrawut;
2. Fleissigen Position, yaitu tahap pembicaraan yang mulai terarah untuk membentuk pikiran yang jelas dan menyatu. Pada tahap ini isu bisa disetujui bisa juga tidak;
3. Festigen Position, yaitu tahap yang dapat menyatukan pendapat anggota kelompok dari tahap-tahap sebelumnya.
Opini publik sudah terbentuk jika pendapat yang semula dipertentangkan sudah tidak lagi dipersoalkan;Dalam hal ini tidak berarti bahwa opini publik merupakan hasil kesepakatan mutlak atau suara mayoritas setuju, karena kepada para anggota diskusi memang sama sekali tidak dimintakan pernyataan setuju. Opini publik terbentuk jika dalam diskusi tidak ada lagi yang menentang pendapat akhir karena sudah berhasil diyakinkan atau mungkin karena argumentasi untuk menolak sudah habis.
Jenis Opini Publik
1. Opini publik murni adalah opini publik yang lahir dari reaksi masyarakat atas suatu masalah (isu).
2. Opini publik yang tidak murni dapat berupa :
· Manipulated Public Opinion, yaitu opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik;
· Planned Public Opinion, yaitu opini yang direncanakan;
· Intended Public Opinion, yaitu opini yang dikehendaki;
· Program Public Opinion, yaitu opini yang diprogramkan;
· Desired Public Opinion, yaitu opini yang diinginkan;
· Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Publik;

Pengertian Khalayak

Menurut pengertian yang dipakai secara umum dalam komunikasi, maka pihak yang menjadi tujuan disampaikannya sesuatu pesan disebut sebagai penerima (receiver), atau khalayak (audience), atau komunikan.
Hennesy (dalam Nasution 1990), berkenaan dengan pelapisan khalayak komunikasi politik, membedakan publik sebagai berikut:

§ publik umum (general public);
§ publik yang penuh perhatian (the attentive public);
§ elit opini dan kebijakan (the leadership public).


Khalayak Komunikasi Politik Yang Ideal adalah bahwa khalayak tersebut haruslah yang mempunyai perhatian untuk mengikuti perkembangan politik yang terjadi di sekelilingnya (dalam proses komunikasi dikenal adanya proses seleksi pada diri khalayak dalam attensi, interpretasi, dan retensi. Jadi adanya perhatian merupakan prasyarat untuk berlangsungnya komunikasi tersebut). Itu berarti khalayak tersebut mempunyai akses informasi yang tertatur, baik melalui saluran antarpribadi ataupun melalui media massa.


Opini Khalayak Membentukan Opini Publik

Melalui
    • Latar belakang sejarah. Latar belakang sejarah biasanya hanya memengaruhi sifat sifat social dan psikologis seseorang.
    • Faktor biologis. Faktor biologis seperti gender, menunjukan sikap yang berbeda dalam banyak hal.
    • Faktor Sosial. Kedudukan sesorang dalam masyarakat member banyak pengaruh pada sikap dan pendapatnya.
    • Fator psikologis. Wakat seseorang memengaruhi sikap dan pendapatnya dalam terhadap terhadap suatu isu.
    • Isu dan situasi . Isu dan situasi turut memengaruhi sikap dan pendapat sesorang.
    • Sikap. Sikap biasanya diartikan kecendrungan sesorang untuk berfikir, bersuara, atau bertindak terhadap suatu isu.
    • Pendapat. Pendapat yang dianyatakan seseorang biasanya berdasarkan sikapnya, lalu sikap tersebut menjelma menjadi pendapat umum.
Cara lain yang dinilai paling kontemporer dalah melalui polling.
· Jackson Baur, seorang pakar pendapat umum berkebangsaan Amerika, mengemukakan bahwa proses pembentukan pendapat melalui tujuh langkah, yakni: Timbulnya kerisauan dikalangan anggota masyarakat mengenai suatu maslah, dan mencoba menghubungkan pendpat pendpat tersebut dari berbagai sumber.

· Timbunya gagasan penyelesaian yang dikemukakan oleh kelompok kelompok masyarakat yang menaruh perhatian pada masalah tersebut, atau public pemerhati. 3. Munculnya kelompok baru dengan mengajukan pendapat yang bertentenangan lewat lembaga formal seperti organisasi atau partai;

· Kelompok penentang mulai menyatu dan mencari dukungan dari luar.

· Melalui pembicaraan dan perdebatan yang controversial inilah pendapat umum muncul.

· Efek pendapat umum apabila kelompok – kelompok tersebut mulai melakukan himabuan agar pemerintah atau lembaga yang berkenaan mengambil tindakan tegas;

· Akhirnya pihak yang merasa bewenang mengambil tindakan dan membuat keputusan keputusan yang pantas;

0 comments:

Post a Comment