Pages

Powered By Blogger

Wednesday, March 28, 2012

PERSPEKTIF INTERPRETATIF

Dosen : Khaerul Azmi, S.Sos.I, M.Sos.I

 
Perspektif Interpretatif
Perspektif interpretatif timbul sebagai reaksi terhadap objektivitas dan dualisme subjek-objek yang dibangun positivism. Pada pertengahan abad-18, idealisme Jerman mengawali sebuah semangat dalam ilmu sosial yang mempertimbangkan subjektifitas dan intuisi .
Gagasan ini sempat meredup, namun timbul kembali di permulaan abad 20 berkat jasa Max Weber yang menyatakan bahwa metode positivisme dalam ilmu alam tidak tepat untuk dijadikan sebagai sebuah metode pemahaman. Ia menawrkan gerakan interpretasi sosial yang dapat mencatat makna-makna subjektif .

Metateori interpretatif
A.   Ontologi
realitas sosial hadir dalam beragam bentuk konstruksi mental, berdasar pada situasi sosial dan pengalamannya, bersifat lokal dan spesifik, kemudian bentuk dan formatnya bergantung pada orang yang menjalaninya (Guba, 1990)
walhasil ontologi ontologi yang dipegang adalah gagasan bahwa realitas tidak akan bisa dimengerti tanpa mempertimbangkan proses sosial dan mental yang terus menerus membangun realitas tersebut .
B.    Epistemologi
epistemologi intepretatif merupakan epistemologi subjektif. Kaum interpretatif meyakini tidak adanya hukum universal atau hubungan kausal yang bisa dijadikan kesimpulan mengenai dunia sosial. Kaum interpretatif berupaya mengusahakan pemahaman lokal dari kelompok sosial yang khusus dan kejadian yang khusus pula
C.    Aksiologi
kebanyakan teoretisi interpretatif mengikuti argumen ketidakmungkinan pemisahan nilai dari pengetahuan. Nilai-nilai personal dan profesional adalah sebuah lensa yang melauinya sebuah fenomena sosial diamati
Perspektif interpretatif mendasari metode ilmu sosial dengan memberikan peran subjek dalam menentukan fakta sosial sekaligus memperlakukan manusia tidak sebagai benda-benda sebagaimana positivisme. Ada tiga pandangan dasar yang membentuk perspektif interpretatif yaitu:
1.       Hermeneutika
2.       Fenomenologi
3.       Interaksionisme simbolik

Hermeneutika
Hermeneutika mengajukan metode pemahaman (verstehen) terhadap dunia kehidupan. Hermeneutika menegaskan bahwa fenomena khas manusia adalah bahasa, dan karena itu memahami manusia dapat dimulai dari bahasa.
Inti dari tradisi hermeneutika adalah konsep sebuah teks. Maka subjek dari studi hermeneutika dapat mencakup karya klasik Plato, pernyataan yang dibuat oleh politisi kontemporer, upacara dan ritual khusus dari budaya tertentu, dll.
Kontribusi pemikiran hermeneutika untuk teori interpretatif kontemporer dalam komunikasi, diantaranya:
  1. Hermeneutika menegaskan pentingnya pemahaman (verstehen) sebagai sebuah oposisi terhadap metode penjelasan (eklaren)
  2. Hermeneutika menekankan konsep sentral teks sebagai objek
  3. Melalui siklus heremenutika, teori ini menentang pemilahan antara subjek yang mengetahui dan objek/pengetahuan .

Fenomenologi
“Dunia kehidupan (lebenswelt) adalah dasar makna yang dilupakan oleh ilmu pengetahuan”, kata Edmund Husserl. Oleh karenanya fenomenologi menyerukan zuruck zu sachen selbst (kembali kepada benda-benda itu sendiri), yaitu upaya untuk menemukan dunia kehidupan
Prinsip dasar dari fenomenologi adalah:
  1. Pengetahuan tidak dapat ditemukan dalam pengalaman eksternal tetapi dalam diri kesadaran individu
  2. Makna adalah derivasi dari potensialitas sebuah objek atau pengalaman yang khusus dalam kehidupan pribadi
  3. Dunia dialami –dan makna dibangun- melalui bahasa

Interaksionisme simbolik
Makna berasal dari interaksi dan tidak dari cara yang lain. Teori interaksionisme simbolik berorientasi pada prinsip bahwa orang-orang merespons makna yang mereka bangun sejauh mereka berinteraksi satu sama lain. Setiap individu merupakan agen aktif dalam dunia sosial, yang tentu saja dipengaruhi oleh budaya dan organisasi sosial, bahkan ia juga menjadi instrumen penting dalam produksi budaya, masyarakat dan hubungan yang bermakna yang mempengaruhi mereka . Bapak teori interaksionisme simbolik adalah George Herbert Mead (1963-1931).


2 comments:

Unknown said...

makasih artikelnya, ngebantu banget :))

Anonymous said...

great

Post a Comment